Dalam rangkaian kendali elektronik otomotif, relai (Relay) merupakan perangkat yang sangat diperlukan. Saat merancang rangkaian kontrol elektronik otomotif, relai dihitung dengan metode aljabar logika, karena relai hanya bekerja dalam dua keadaan: terbuka (dinyatakan sebagai "0") dan tertutup (dinyatakan sebagai "1").
1. Struktur dasar dan fungsi utama relay
1. Struktur dasar dan fungsi utama relay
Relai otomotif terutama terdiri dari kumparan, jangkar, kontak bergerak dan kontak statis (lihat Gambar 1). Ketika arus melewati kumparan, timbul medan magnet yang menarik kontak bergerak untuk bergerak, dan menghubungi kontak statis, sehingga terminal 1 dan terminal 2 menyala, dan rangkaian utama membentuk lingkaran, sehingga sehingga peralatan listrik yang dikendalikan dioperasikan. Terlihat bahwa rangkaian relai sebenarnya terdiri dari dua bagian: rangkaian kendali yang dioperasikan oleh kumparan dan rangkaian utama yang dioperasikan oleh kontak. Sepasang kontak pada rangkaian utama hanya dapat bekerja bila kumparan relay mempunyai arus operasi yang mengalir melaluinya.
Fungsi utama relay otomotif adalah sebagai berikut:
①Kontrol arus kuat dengan arus lemah;
②Kurangi jumlah sakelar manual;
③Untuk mencapai tujuan pengendalian peralatan listrik secara berurutan;
④Lindungi sakelar yang lebih kecil dan kabel yang lebih tipis untuk memastikan pengoperasian peralatan listrik yang aman dan teratur;
⑤Beberapa model (seperti mesin common rail diesel Iveco SOFIM) menggunakan banyak relai mini dengan resistor/dioda internal. Relai mini dapat menghemat ruang perakitan. Relai dilengkapi dengan resistor/dioda, yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan puncak 300~500V yang mungkin muncul pada rangkaian, sehingga melindungi komponen dalam sistem kendali elektronik dan mencegah kesalahan fungsional.